Komoditas yang ditokenisasi telah melampaui Bitcoin tahun ini, dengan emas yang ditokenisasi [PAXG] dan perak yang ditokenisasi [KAG] menunjukkan kinerja yang lebih baik meskipun ada volatilitas pasar crypto yang lebih luas, menurut data baru dari CryptoRank.
Bitcoin, yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di $125.000 lebih awal di tahun 2025, kini telah tergelincir ke kinerja tahunan negatif—turun sekitar 4–5%—karena ketidakpastian makroekonomi dan ketegangan geopolitik telah menekan aset berisiko secara keseluruhan.
Bitcoin Jatuh sementara Logam yang Ditokenisasi Mencapai Beberapa ATH
Sementara Bitcoin berjuang untuk merebut kembali posisi tertingginya, emas dan perak yang ditokenisasi terus membangun momentum sepanjang paruh kedua tahun 2025. Mereka masing-masing telah membuat rekor tertinggi baru (all-time highs/ATH) secara berulang.
Perputaran modal ke komoditas dipercepat dari Oktober hingga Desember, bertepatan dengan salah satu lonjakan ketakutan terbesar di pasar crypto sejak 2022.
Data menunjukkan bahwa investor telah memindahkan modal langsung ke logam mulia yang ditokenisasi, alih-alih keluar sepenuhnya dari ekosistem crypto—ini menggarisbawahi bagaimana aset dunia nyata (real-world assets/RWAs) kini berfungsi sebagai lindung nilai internal.
Bagan market-cap Coingecko juga menunjukkan arus masuk yang stabil, dengan emas yang ditokenisasi naik dari sekitar $1,8B di awal tahun menjadi di atas $4B hari ini.
Perak yang ditokenisasi tetap lebih kecil, tetapi tren kenaikannya mencerminkan permintaan yang serupa.
RWAs Memungkinkan Bentuk Baru Tempat Aman Digital
Tidak seperti siklus sebelumnya, ini adalah salah satu kali pertama investor dapat berputar ke logam tanpa melikuidasi ke pasar tradisional.
Pertumbuhan tokenisasi—pertama melalui surat berharga (treasuries), kemudian ke komoditas—telah memberikan lindung nilai asli crypto (crypto-native hedge) yang bertindak lebih seperti aset safe-haven.
Mekanisme kini menyerupai perilaku pasar tradisional: sentimen risk-off mendorong aliran modal ke eksposur emas, kecuali kali ini pergerakannya tetap on-chain.
Ini sejalan dengan kebangkitan broader aset dunia nyata [RWAs] sebagai salah satu tema adopsi terkuat tahun 2025, terutama karena kejelasan regulasi seputar tokenisasi terus berkembang di Amerika Serikat.
Debat Schiff vs CZ Menyoroti Momen Ini
Tren ini juga kembali memicu debat lama "Bitcoin vs emas" setelah pendukung emas Peter Schiff baru-baru ini berargumen bahwa kinerja emas yang ditokenisasi membuktikan Bitcoin lebih rendah sebagai penyimpan nilai.
Pendiri Binance Changpeng Zhao [CZ] membantah bahwa tokenisasi memperluas ekosistem crypto, dan kemampuan untuk berputar di antara aset adalah bukti kematangan pasar—bukan kelemahan.
Argumen yang sedang berlangsung ini mencerminkan narasi yang lebih dalam: Bitcoin bukan lagi satu-satunya lindung nilai on-chain, dan modal sekarang memiliki opsi untuk berputar ke eksposur logam tanpa meninggalkan infrastruktur digital.
Pemikiran Akhir
- Logam yang ditokenisasi mengungguli Bitcoin dan mencapai ATH berulang kali pada tahun 2025
- Tren market-cap menunjukkan arus masuk nyata, bukan hanya volatilitas harga